Selasa, 15 Januari 2013

TWA Suranadi



HUTAN WISATA SURANADI
Taman Wisata Alam Suranadi merupakan tipe hutan tropis dengan luas 52 ha yang terletak di Desa Suranadi, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat (mataram-suranadi, kendaraan darat 35 menit). Tipe vegetasi merupakan vegetasi campuran yang tersebar merata dan ditandai dengan tumbuhnya pohon-pohon yang tinggi bercampur dengan perdu, semak, dan padang rumput sehingga secara keseluruhan membentuk lapisan-lapisan tajuk tertutup dengan jenis flora antara lain Beringin (Ficus sp), Garu (Disoxilum sp), Terep (Arthocarpus elastica), Suren (Toona sureni), Kemiri (Aleurites moluccana), Purut (Parathocarpus venenoosa), Pulai (Alstonia scholaris), dan jenis satwa didominasi oleh Kera abu-abu (Macaca fascicularis) serta beraneka ragam burung. Pada umumnya kondisi topografi datar, landai, miring dan sedikit bergelombang dan baik untuk kegiatan out bond. Yang khas dari kawasan ini adalah keadaan yang relatif relatif terjaga, menjadikan hutan TWA Suranadi kaya akan aneka ragam tumbuhan maupun satwa, beberapa pohon tinggi dan diameter besar dengan fenomena simbiosis yang menarik akan banyak anda jumpai di banyak tempat di TWA Suranadi. Kanopi hutan yang relatif rapat menjadikan lantai hutan lembab dan ditumbuhi aneka macam tanaman bawah. Potensi ekologis sedemikian rupa ini menjadikan Suranadi ditujukan sebagai kawasan hutan/wisata pendidikan yang dapat dipadukan dengan aktifitas Camping maupun wild watching .
Sejarah Kawasan
Taman Wisata Alam Suranadi ditetapkan berdasarkan SK Mentan No. 646/Kpts/Um/10/76 tanggal 15 Oktober 1976 dengan luas 52 Ha dan terletak di Desa Suranadi, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Propinsi Nusa Tenggara Barat.
Profil Kawasan
Kondisi topografi Taman Wisata Alam Suranadi umumnya datar, landai, miring dan sedikit bergelombang dengan sudut kemiringan antara 1 – 3%, 9 – 15% dan 16 – 25%.
 Menurut klasifikasi Schmidt-Ferguson, Taman Wisata Alam Suranadi memiliki tipe iklim D dengan curah hujan rata-rata antara 1500 s/d 2000 mm per tahun, hujan turun antara bulan Oktober sampai April. Temperatur minimum 22,2 oC, maksimum 36,9 oC.
 Tipe vegetasi yang menutupi TWA Suranadi merupakan vegetasi campuran yang tersebar merata dan ditandai dengan tumbuhnya pohon-pohon yang tinggi bercampur dengan perdu, semak, dan padang rumput sehingga secara keseluruhan membentuk lapisan-lapisan tajuk tertutup. 
Jenis flora yang terdapat di TWA Suranadi antara lain Beringin (Ficus sp), Garu (Disoxilum sp), Terep (Arthocarpus elastica), Suren (Toona sureni), Kemiri (Aleurites moluccana), Purut (Parathocarpus venenoosa), Pulai (Alstonia scholaris) dan lain-lain. Jenis satwa yang ada di TWA Suranadi didominasi oleh Kera abu-abu (Macaca fascicularis) serta beraneka ragam burung. Kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar kawasan hutan bermata pencaharian sebagai petani dan pedagang.
Potensi yang ada didalam kawasan Hutan Suranadi
Taman Wisata Alam Suranadi merupakan hutan alam yang relatif utuh di tengah jepitan perkembangan masyarakat sekitarnya. Hutan yang memiliki luasan relatif kecil seluas -/+ 55 Ha ini terkait erat dengan perkembangan agama dan budaya masyarakat Lombok, karenanya di waktu – waktu tertentu di bagian wilayah hutan ini kerap dilaksananak upacara – upacara keagamaan.
Potensi alamnya yang relatif terjaga, menjadikan hutan TWA Suranadi kaya akan aneka ragam tumbuhan mau pun satwa. Beberapa pohon tinggi dan diameter besar dengan fenomena simbiosis yang menarik akan banyak anda jumpai di banyak tempat di TWA Suranadi. Kanopi hutan yang relatif rapat menjadikan lantai hutan lembab dan ditumbuhi aneka macam tanaman bawah. Kondisi ekosistem demikian memicu melimpahnya serangga, kadal-kadal kebun dan aneka macam burung. Sementara pepohonan besar dengan percabangan yang banyak dan melimpahnya sumber makanan menjadikan pilihan kera abu-abu bermukim. Perakaran pohon yang besar dan berserabut memicu kemampuan menahan air yang masuk di kawasan tersebut, sehingga di TWA Suranadi akan dijumpai banyak mata air yang sanggup memasok kebutuhan air bagi masyarakat sekitarnya. Potensi ekologis sedemikian rupa ini menjadikan Suranadi ditujukan sebagai kawasan hutan/wisata pendidikan yang dapat dipadukan dengan aktifitas Camping maupun wild watching .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar